Banner

Penuntun Sholat Hajat



1. Arti dalam shalat Hajat

shalat hajat artinya kebutuhan atau keperluan, shalat sunnat Hajata itu dikerjakan apabila kita mempunya sesuatu hajat atau keperluan, baik hajat ke pada Allah SWT. maupun hajat kepada sesama manusia, maupun dalam urusan duniawiah maupun Ukhrawiah, supaya hajat kita itu diijabahkan oleh Allah SWT. Seharusnya memohon pertolongan melalui shalat adalah yang dianjurkan oleh agama islam sebab firman Allah yang bunyinya:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ

Artinya:
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu".(S-AL-Baqarah: 45)

2. Hukumnya shalat hajat


Shalat hajat hukumnya ialah sunah ghair Muakkadah, karena itu barang siapa yang menginginkan pahalanya, kerjakanlah sedekahnya, kalau tidak, tidak ada sesuatu halangan pula untuk meninggalkanya

3. Waktunya shalat hajat

Mengenai waktu shalat hajat tidak ada ketentuan yang pasti boleh dilakukan pada siang maupun malam hari, asal tidak ada waktu terlarang, namun ada waktu yang paling utama untuk menjalankan shalat hajat ini ialah pada malam hari ( pada sepertiga malam yang akhir). Karena pada waktu itulah waktu yang paling mustajab untuk memanjatkan khadirat Allah.

Dari abu ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:

Artinya:
"Tuhan kita 'azza wajalla tiap malam turun kelangit dunia pada sepertiga malam yang trakhir, pada saat itu Dia berfirman, " Barang siapa yang berdo'a kepada-Ku pasti aku beri, dan barang siapa yang meminta ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni".(Diriwayatkan oleh jama'ah dari Abu Hurairah).

4. Hajat apa yang dimaksud?

Memang setiap manusia hidup itu selalu dituntut oleh hajat atau kebutuhan hidupnya, makin tinggi tingkat hidupnya, makin tinggi atau makin banyak pula keinginannya dan kebutuhannya. Karena, maka diharuskan berusaha untuk mendatkan kebutuhanya itu. Shalat hajat adalah shlat sunnat yang dikerjakan dalam rangka usaha batin untuk mendapatkan hajat atau kebutuhannya disampin usaha lahir telah dikerjakan.

5. Berapa kali shalat hajat dilaksanakan

Shaat hajat ini dapat dilakukan berulang kali sampai memperoleh syarat/hajat dan petunjuk bagi yang melaksanakanya dan cara melaksanakannya ialah agar supaya berwudhu dahulu dengan sempurna kemudian bersembahyang 2 raka'at, insya Allah akan diijabah oleh Allah Ta'ala apa saja yang dihajatkan itu.

Ada pun cepat atau lambatnya pengabulan , adalah semata-mata tergantung kepada kehendak Allah sendiri, isyarat dan tanda-tanda ini cepat diproleh atau tidaknya terletak tekun dan khusyu'nya yang melaksanakannya, perlu di ulangi kembali bahwa isyarat dan tanda-tanda itu berupa ketenangan dan kemantapan hati.

6. Bilangan rakaat shalat hajat

Bilangan rakaat shalat hajat paling sedikitnya dua rakaat dan paling banyaknya dua belas rakaat. Sebab itu ada yang melaukukanya dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, hingga dua belas rakaat, yang setiap dua rakaat salam. Dalam hal ii mungkin melihat akan besar kecilnya hajat yang dibutuhkanya, jika hajatnya besar maka tidak cukup hanya 3 rakaat. Demikian pula jika hajatnya ringan saja, maka cukuplah hanya dua rakaat saya.
Untuk dua rakaat , berdasarkan riwayat Ahmat dengan Sanad Sahih dari abu Darda' bahwasanya Nabi saw. bersabda:
Artinya:
"Barang siapa berwudhu dan menyempurnakannya kemudian shalat dua rakaat dengan sempurna, maka ia diberi oleh Allah, apa saja yang dia minta, baik dengan segera maupun dengan lambat".

7. Surat-surat yang dibaca dalam shalat hajat

ada sesuatu kaifiat atau cara yang khusus untul shalat hajat itu, yaitu yang tersebut dalam kitab "Ihya' Ulumudin" karangan imam Al-Ghazali, demikian:

Mengerjakana shalat hajat itu ada dua belas rakaat dan setiap dua rakaat salam, dalam tiap-tiap rakaat sehabis membaca surat Al-Fatihah, lalu membaca surat Al-Kursi dan dismbung dengan surat Al-Ikhlas sampai akhir ayat, setelah dua belas rakaat dikerjakan seluruhnya, lalu sersujud dan didalam sujudnya sepaya mengucapkan doa sebagai berikut.



Artinya:
"Mah suci Dzat yang mengenakan pakaian ke-Muliaan dan memfirmakan yang sedemikian itu, Maha Suci Dzat yang maha perkasa lagi Maha Mulia, Maha Suci Dzat yang menjangkau sesuatu dengan ilmu-Nya, Maha Sucu Dzat pemilik rahmat dan keutamaan, Maha Suci yang punya rencana dan kemuliaan, Maha Suci pemilik kekuasaan. Aku memohon kepada-Mu dengan kemegahan Arsy-Mu dan kesempurnaan rahmat dari kitab-Mu, dengan nama-Mu yang Maha Agung, kemegahan-Mu yang maha Luhur,Kalimat-Mu yang sempurna, yang tidak dilampaui oleh kebaikan atau kedurjaan, aggar supaya Engkau memberi tambahan kerahmatan kepada Nabi Muhammad serta kepada keluarga  Nabi Muhammad".

Sesudah mengucapkan diatas itu, lalu terus saja dalam bersujud , kemudian memohon kepada Allah apa saja yang dikehendaki olehnya, insya Allah akan dikabulkan permohonannya oleh Allah SWT., asalkan sesuatu yang berupa kemaksiatan kepada Allah atau merupakan penentangan terhadap agama Islam.

II. TATA CARA DALAM MENGERJAKAN SHALAT HAJAT

Tata cara dalam mengerjakan shalat hajat ialah sama dengan shalat-shalat biasa, yakni setelah berwudhu dengan sempurna lalu berdiri tegak ditempat suci, menghadap kekiblat kemudian niat dalam hati.

a. Niat 
Adapun lafaznya dalam mengerjakan shalat hajat ialah sbb: 

GBR Niat sholat hajat
Niat sholat hajat


Terjemahan Niat Shalat Hajat : ”’ Ushalli Sunnatal Haajati Rak’ataini Lillaahi Ta’aalaa “”. dan Arti Bacaan Niat Sholat Sunnah Shajat di atas adalah, ”’ Aku Niat Shalat Sunah Hajat dua raka’at karena Alloh Ta’ala ”’.

Kemudian takbiratul ihram seraya mengangkat kedua tangan serta meletakkan ibu jari padadaun telinga tangan dihadapkan kearah kiblat seraya membaca"Allahu Akbar". Setelah itu  membaca takbiratul ihram kemudian tangan diletakkan didada sebelah bawah diatas pusat perut dengan sedekap, kemudian membaca doa iftitah

b. Bacaan do'a iftitah

GBR do'a iftitah
do'a iftitah


’ Alloh Maha Besar lagi Sempurna kebesarannya, segala puji bagi-nya dan Maha Suci Alloh sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kpd Dzat yg menciptakan langit dan bumi dg keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya Shalat-ku, Ibadah-ku, Hidup-ku dan mati-ku semata-mata hanya untuk Alloh seru sekalian alam. Tidak ada sekutu baginya dan dg itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-nya. dan aku dari golongan orang muslimin ”’.

c. Surat Fatihah


GBR Surat Fatihah
Surat Fatihah

d. Bacaan setelah membaca Al-fatihah 
Bacaannya rakaat pertama bisa Al-ikhlas dan yang rakaat kedia Ayat Kursi.

e. Dan seterusnya shalat seperti biasa hingga salam


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penuntun Sholat Hajat"

Post a Comment