Banner

Perbedaan Nabi dan Rasul Allah SWT


1. Pengertian Nabi dan Rasul

Nabi dan Rasul adalah hamba-hamba Allah pilihan yang menerima wahyu dan risalah dari Allah. Nabi adalah hamba pilihan Allah yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikannya kepada umat manusia. Rasul adalah manusia pilihan yang menerima wahyu dan risalah dari Allah SWT. Dan tanggung jawab menyampaikannya kepada umat manusia. Setiap Rasul adalah Nabi, sedangkan setiap Nabi belum tentu Rasul.



2. Jumlah Nabi Dan Rasul

Jumlah Nabi dan Rasul sangat banyak. Namun yang tersebut di dalam Al qur a dan wajib kita imani berjumlah 25 orang.

Banyak Nabi dan Rasul lainua yang tidak dikisahkan dalam Al-qur'an. Allah berfirman:

GBR QS. An-Nisa:164





sssss




QS. An-Nisa:164


Artinya:
“Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-Rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa:164)



GBR QS.  Al-Baqarah: 253
QS.  Al-Baqarah: 253

Artinya: 
“Rasul-Rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat Dia dengan Ruhul Qudus. dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-Rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, Maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (QS.  Al-Baqarah: 253)

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman, keberadaannya untuk menyempurnakan risalah dan syariat ilahiyyah dari para Nabi dan Rasul sebelumnya. Allah berfirman:

GBR QS. Al-Ahzab: 40
QS. Al-Ahzab: 40


Artinya:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 40)


3. Setiap Ummat Memiliki Rasul

Setiap umat di dunia ini memiliki Rasul. Allah Swt mengutus setiap Rasul-Nya untuk tiap ummat sepanjang masa secara terus menerus. Tidak ada ummat dimuka bumi ini yang tidak punya Rasul. Hal ini supaya setiap manusia dimuka bumi ini tetap beriman dan berbakti kepada Allah Swt. Serta dihindarkan kerusakan yang dilakukan oleh ummat tertentu. Karena Rasul diutus dengan tujuan untuk mengingatkan mereka yang lalai dan memberi kabar baik bagi yang ingat. Allah berfirman:




GBR QS. An-Nahl:63
QS. An-Nahl:63

Artinya:
“Demi Allah, Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), Maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.”(QS. An-Nahl:63)





GBR QS. Fathir: 24
QS. Fathir: 24


Artinya:
“ Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran[1255] sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” (QS. Fathir: 24)





GBR QS.Yunus: 47
QS.Yunus: 47


Artinya:
“Tiap-tiap umat mempunyai Rasul. Maka apabila telah datang Rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS.Yunus: 47)



4. Rasul Pasti Seorang Laki-Laki

Allah mengutus Rasul-Nya dari golongan manusia, bukan malaikat ataupun makhluk lain serta berjenis kelamin laki-laki. Allah berfirman:




GBR QS. Al-Anbiya: 7
QS. Al-Anbiya: 7


Artinya:
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya: 7)




GBR QS. Al-Isra’: 95
QS. Al-Isra’: 95


Artinya:
“Katakanlah: "Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang Malaikat menjadi Rasul". (QS. Al-Isra’: 95)




5. Tujuan Diutusnya Rasul-Rasul

Rasul-rasul diutus oleh Allah SWT. Dengan maksud dan tujuan yang sam, yakni mengajak manusia beribadah kepada Allah dan memurnikan keimanan hanya kepada-Nya. Serta memberi peringatan kepada mereka yang lalai. Allah SWT berfirman:




GBR QS. Al-Anbiya’: 25
QS. Al-Anbiya’: 25


Artinya:
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku".” (QS. Al-Anbiya’: 25)



Dalam ayat Allah SWT berfirman:


GBR QS. An-Nahl: 36
QS. An-Nahl: 36


Artinya:
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Rasul-Rasul).” (QS. An-Nahl: 36)



Dari ayat diatas, jelaslah tujuan utama diutusnya pasa Rasul adalah untuk menyeru manusia untuk beriman kepada Allah SWT.




6. Nabi dan Rasul terpelihara dari dosa noda(ma’shum)

Para Nabi dan Rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan yang ditunjuk Oleh Allah untuk mengemban misi ilahiyyah dimuka bumi sebagai penyeru kebaikan dan memberi peringatanbagi yang lalai. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:


GBR QS. Ali Imran: 33
QS Ali Imran: 33

Artinya:
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),” (QS Ali Imran: 33)

Para Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia yang benar-benar suci. Mereka telah dibersihkan dari berbagai macam keburukan, dipelihara dari macam-macam maksiat, baik besar maupun kecil. Allah berfirman:


GBR QS. Ali Imran: 161
QS. Ali Imran: 161

Artinya:
“Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat. (QS. Ali Imran: 161)

Para Nabi dan Rasul juga dibekali keistimewaan-keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Mereka dibekali budipekerti yang luhur dan mulia, seperti sifat benar (siddiq), dapat dipercaya (Amanah), merasa cukup dengan karunia Allah(Qanaah) serta keberania menantang kebathilan dan memerangi kesesatan. Sifat yang mulia tersebut adalah suri tauladanyang baik bagi para pengikutnya.
Para Nabi dan Rasul juga diberi mukjizat, yaitu kejadian yang luarbiasa yang hanya terjadi pada diri para Nabi dan Rasul atas izin Allah SWT. Allah memberikan mukjizat sebagai bukti atau huzzah sebagai kebenaran risalah yang dibawa oleh Nabi dan Rasul-Nya.




7. Rasul-Rasul Ulul Azmi

Diantara para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT. Terdapat Rasul ulul azmi. Ulul Azmiartinya yang mempunya tekad yang kuat dan keteguhan tanpa batas. Mereka mengerahkan segala daya dan upaya dengan kesabaran untuk menegakkan kalimat Allah dan membumikan syariat Allah dimuka bumi. Walaupun godaan dan tantangan serta bahaya datang silih berganti, mereka terus menjalankan misi ke Nabian yang telah di amanahkan, dengan penuh ikhlas karena Allah semata.

Allah menyuruh kepada Nabi Muhammad untuk mengambil suri tauladandari para Rasul ulul azmi. Allah berfirman:


GBR QS Al-Ahqaf: 35
QS Al-Ahqaf: 35

Artinya:
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.” (QS Al-Ahqaf: 35)

Rasul-Rasul Ulul Azmi adalah:
1. Nuh As.
2. Ibrahim As.
3. Musa As.
4. Isa As.
5. Muhammad Saw.
Allah telah menyebutkan nama-nama mereka dalam Al-Qur’an dalam 2 buah ayat:


Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari Nabi-Nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang teguh.” (QS Al-Ahzab: 7)


Artinya:
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” (QS. Asy-Syura: 13)




8. Nabi Muhammad penutup Risalah

Tugas utama para Nabi dan Rasul adala menyeru umat manusia untuk menyembah Allah dan meniggalkan sesembahan selain Allah. Allah berfirman:

Artinya:
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Rasul-Rasul).’’ (QS. An-Nahl: 36)

[826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
[826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.


Kaitanya hal ini dengan para Nabi dan Rasul juga memperingatkan ummat bahwa Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang mereka lakukan. Yang durhaka dan melampaui batas Allah akan menimpakan azab dan siksa, dan memberikan ganjaran kebaikan di dunia dan di akhirat bagi mereka yang bertaat dan berbakti kepada Allah.

Setiap para nami itu akan datang sesudah Nabi yang lain. Untuk menyempurnakan ajaran yang telah dibawa oleh Nabi sebelumnya. Jadi bagaikan memperbaiki bangunan, sehingga bangunan itu benar-benar sempurna. Namun para Nabi dan Rasul tersebut mengajakan tata cara pribadatan kepada Allah sesuai dengan situasi dan kondisi umat pada saat itu. Rasullullah SAW bersabda yang artinya:

‘Perumpamaan ku dan perumpamaan semua Nabi itu adalah bagaimana seorang yang  mendirikan sebuah bangunan(gedung), ia telah menyempurnakannya dan memperindahnya, orang yang mengunjungi dan melihat bangunan tersebut berkata: “ Kami belum pernah melihat bangunan sebagus ini kecuali sebuah batu bata ini, maka akulah batu bata itu”. (HR. Bukhari Muslim)

Rasulullah SAW. Adalah sebagai Nabi terakhir dan sebagai penyempurna risalah yang dibawa oleh Nabi dan Rasul sebelumnya.

Artinya:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 3)

Dengan kesempurnaan dan kelengkapan agama itu, maka selesailah tugas ke Nabian dan tidak akan ada lagi Nabi dan Rasul setelah Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman:
Artinya:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 40)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perbedaan Nabi dan Rasul Allah SWT"

Post a Comment